JAKARTA – Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia akan mengusir pasukan Ukraina dari Donbass dan sepenuhnya membebaskan wilayah tersebut. Putin menegaskan bahwa Rusia akan mencapai tujuan itu melalui aksi militer maupun upaya diplomatik.
Pernyataan itu disampaikan Putin dalam sebuah wawancara dengan India Today pada Kamis (3/12/2025), menjelang kunjungan kenegaraannya ke negara itu dan dua hari setelah perundingan di Kremlin dengan utusan Presiden Amerika Serikat (AS), Steve Witkoff, yang berfokus pada rencana perdamaian rancangan Amerika untuk konflik Ukraina.
Versi awal rencana perdamaian itu berisi 28 poin yang bocor ke media pekan lalu. Rencana tersebut dilaporkan meminta Kyiv untuk melepaskan wilayah di Donetsk dan Luhansk—wilayah Donbass Rusia yang masih berada di bawah kendalinya—meninggalkan ambisi bergabung dengan NATO, serta membatasi kekuatan militernya. Kyiv telah menolak persyaratan-persyaratan tersebut.
Namun, Putin mengisyaratkan bahwa Tentara Ukraina akan segera kehilangan wilayah Donbass yang masih dikuasainya.
“Semuanya bermuara pada itu. Kita (Rusia) akan membebaskan wilayah-wilayah itu dengan kekuatan militer, atau pasukan Ukraina akan mundur dan berhenti bertempur di sana,” ujarnya, sebagaimana dilansir RT.
Ia juga menyatakan bahwa pertempuran dahsyat di wilayah tersebut sepenuhnya dapat dihindari.
“Kami memberi tahu Ukraina sejak awal: ‘Rakyat tidak ingin tinggal bersama kalian, mereka ikut serta dalam referendum (pada 2022), memilih kemerdekaan mereka; tarik kembali pasukan kalian, dan tidak akan ada pertempuran’. Tetapi mereka memilih untuk bertempur,” kata Putin, menambahkan bahwa kesalahan Kyiv kini semakin nyata.
Pasukan Rusia telah secara bertahap memukul mundur pasukan Ukraina di Donbass dan di tempat lain selama berbulan-bulan. Menurut Moskow, Kyiv semakin kesulitan mengisi kembali kehilangan personel meskipun ada upaya mobilisasi besar-besaran.
Komentar